Investor Asing Belanja IHSG Bisa Balik Menguat di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat 0,21% di awal perdagangan hari ini, Selasa (31/8/2021), tetapi tidak lama langsung masuk ke zona merah. Tekanan datang dari eksternal, di mana mayoritas bursa saham Asia melemah. Hal tersebut memicu aksi ambil untung (profit taking) yang akhirnya membuat IHSG melemah 0,32% ke 6.125,270.

Nilai transaksi bursa masih tipis sebesar Rp 5,8 triliun yang melibatkan 14 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 860.000-an kali. Namun, mayoritas investor asing memilih memanfaatkan situasi untuk memborong saham, dengan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 212,9 miliar.

Sentimen negatif muncul dari China yang melaporkan perlambatan laju manufakturnya per Agustus. Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur berada di angka 50,1 atau melambat dari posisi Juli sebesar 50,4. Angka di atas 50 dalam indeks PMI menunjukkan ekspansi, sedangkan di bawah itu menunjukkan kontraksi.


Artinya, ada risiko sektor manufaktur China akan kembali mengalami kontraksi, dan bisa berdampak ke perekonomian global. Maklum saja, China merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Secara teknikal, IHSG masih berisiko melanjutkan penurunan melihat indikator stochastic yang berada di wilayah jenuh beli (overbought) pada grafik 1 jam.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Support terdekat berada di kisaran 6.115 hingga 6.100 yang menjadi target penurunan hari ini. Jika ditembus, IHSG berisiko turun ke kisaran 6.070 hingga 6.060.
Tetapi jika mampu bertahan di atas 6.115, IHSG berpeluang bangkit dan kembali ke zona hijau.

Sementara untuk ke depannya, melihat grafik harian secara teknikal masih positif bagi IHSG, sebab masih berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) di kisaran 6.060 hingga 6.070 (yang menjadi support kuat hari ini)

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Artinya, IHSG kembali ke atas MA 50, 100, dan 200. Selain itu, IHSG juga didukung pola pola White Marubozu. Suatu candle stick dikatakan membentuk pola White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan close sama dengan high.

White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat, secara psikologis menunjukkan aksi beli mendominasi pasar. Pola ini muncul pada 23 Agustus lalu, dan muncul lagi kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

0 Response to "Investor Asing Belanja IHSG Bisa Balik Menguat di Sesi II"

Post a Comment