Seminar Internasional BPJS Kesehatan Bicara Layanan vs Biaya
Peningkatan akses pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu tujuan penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Namun salah satu yang menjadi tantangan, yakni bagaimana menyediakan akses layanan kesehatan yang terjangkau, efisien, efektif serta berkeadilan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan, saat ini Indonesia melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berupaya memastikan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tersedia.
Skema pembiayaan yang diadopsi saat ini juga diharapkan dapat menjembatani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan ketersediaan anggaran yang dimiliki Pemerintah.
Dia mengatakan tidak bisa menutup mata bahwa kemajuan teknologi kesehatan dan layanan medis terbaru dapat membantu atas pemulihan kesehatan bahkan penyelamatan nyawa individu. Namun terhadap nilai dari efektivitas layanan serta kemampuan anggaran yang dimiliki masih menjadi area yang harus didiskusikan bersama.
"Semua pemangku kepentingan perlu dilibatkan," kata Ghufron, saat membuka kegiatan webinar internasional di Jakarta (15/9).
Webinar ini hasil kerja sama dengan National Health Service (NHS) Inggris, Universitas Coventry Inggris, dan National Health Security Office (NHSO) Thailand.
Ghufron menambahkan, untuk menjawab isu terkait efektivitas layanan terhadap biaya ini, Program JKN-KIS mengadopsi sistem pembayaran mulai dari kapitasi, INA-CBG's maupun fee for service bagi layanan-layanan tertentu. Hal ini menunjukkan, bahwa Program JKN-KIS tetap menerapkan sistem belanja strategis sesuai dengan amanah perundangan yang berlaku.
Menurutnya, BPJS Kesehatan terus mencari sistem yang tepat yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman.
"Untuk itu, melalui diskusi antarnegara dalam seminar internasional ini kita harap dapat menjadi ajang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar pengelola jaminan kesehatan," ujarnya.
"Hal ini juga sesuai dengan budaya BPJS Kesehatan yaitu sebagai learning organization, dan diharapkan dapat berdampak pada penguatan strategi dan kebijakan dalam Program JKN-KIS ke depannya," ujar Ghufron,
Gufron saat ini terpilih menjadi Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance (TC HEALTH) International Social Security Association (ISSA) Periode 2020-2022 yang beranggotakan sekitar 160 negara.
Seminar internasional tersebut dibagi menjadi dua sesi diskusi antarnegara. Di antaranya diskusi dengan tema 'Jaminan Kesehatan' yang membahas tentang tantangan, inovasi serta peningkatan kualitas layanan terutama penyesuaian akibat adanya pandemi Covid-19. Sebagai pembicara adalah BPJS Kesehatan, National Health Service (NHS) Inggris serta National Health Security Office (NHSO) Thailand, dan dipandu oleh Universitas Conventry Inggris.
Kemudian diskusi bertajuk 'Pelayanan Pelanggan melalui Dukungan Teknologi Informasi' dan memaparkan berbagai inovasi digital sebagai upaya peningkatan layanan dan kepuasan peserta. Selain dari BPJS Kesehatan, materi ini dibawakan oleh SGK Turkey, serta HIRA Korea, dan dimoderatori oleh Universitas Gadjah Mada Indonesia.
(osc)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Seminar Internasional BPJS Kesehatan Bicara Layanan vs Biaya"
Post a Comment