Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Sulit Terungkap Kriminolog Beri Komentar dan Solusi Begini

TRIBUNWOW.COM - Lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, menjadi sorotan serius.

Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar, menyebut kasus yang mengakibatkan tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu memang sulit diungkap.

Yesmil mengakui, kasus tewasnya ibu dan anak yang ditemukan bertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard itu merupakan pembunuhan berencana yang rumit.

Foto Tuti Suhartini (55) seorang ibu yang dibunuh bersama anaknya Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, pada Agustus 2021 lalu. Foto Tuti Suhartini (55) seorang ibu yang dibunuh bersama anaknya Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, pada Agustus 2021 lalu. (Facebook via Grid)

Baca juga: Ada Oknum Polisi Menyuruh Danu Membersihkan TKP Pembunuhan Subang, Pengacara: Harus Diusut Tuntas

"Ya, memang ini pembunuhan berencana, karena sudah jelas mayatnya tidak dibunuh di situ, TKP-nya bukan di sana, jadi pembunuhan berencana biasanya lebih sulit dalam proses penyelidikannya," ujar Yesmil dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Sabtu (30/10/2021).

Menurut dia, diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang untuk mengungkap kasus tersebut.

Satu di antaranya adalah digital forensik.

"Menurut saya, kita agak tertinggal dalam digital forensiknya. Polisi sulit untuk bergerak lebih banyak seperti mengumpulkan saksi, bukti dan sebagainya."

"Karena untuk penegakan hukum selain sudah ada peraturan perundang-undangannya, penegak hukumnya harus profesional dan harus ada fasilitas, sarana prasarana untuk itu," katanya.

[embedded content]

Baca juga: Pernyataan Danu Kontroversial dan Berubah-ubah soal Pembunuhan di Subang, Pengacara Ungkap Alasannya

Baca juga: Danu Mengaku Kenal dengan Oknum Polisi yang Menyuruhnya Masuk TKP Kasus Subang H+1 Kejadian

Selain masalah digital forensik, Polisi juga kesulitan mengumpulkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Namun Yesmil menegaskan, Polisi tak perlu mengejar pengakuan saksi dalam kasus tersebut.

Sebab, pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materil.

Apalagi, kasus tersebut sudah berlarut-larut hingga dua bulan lebih belum juga terungkap.

"Saya pikir ini tantangan bagi pihak kepolisian, karena di awalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka."

"Karena memang kalau kejahatannya itu pangkalnya tiga, kekuasaan, uang, dan hubungan sosial, mungkin dalam hal ini harus ditelusuri semuanya. Jadi kalau mau diulang lagi (penyelidikannya), tidak jadi masalah," ucapnya.

Saat ini, penyelidikan kasus tewasnya ibu dan anak di Jalancagak tersebut telah mendapat bantuan dari Polda Jawa Barat dan Bareskrim Mabes Polri.

Yesmil pun mendukung langkah bersinergi tersebu.

Namun, bagaimana pun tetap harus didukung dengan sarana pra sarana yang menunjang.

"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukan polisi antusias mengungkap ini, tapikan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga."

"Yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," kata Yesmil.

Baca juga: Jawaban Danu sebagai Saksi Kasus Subang Tidak Konsisten, Pengacara Jelaskan Alasannya

BIN Turun Tangan

0 Response to "Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Sulit Terungkap Kriminolog Beri Komentar dan Solusi Begini"

Post a Comment