Menguak Fakta di Balik Telur Setengah Matang untuk Anak

Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai cara ditempuh untuk membuat sang buah hati tetap sehat, salah satunya dengan memberikan makanan bergizi seimbang. Tidak jarang ada orang tua memberikan telur setengah matang karena dianggap bergizi. Namun apakah telur setengah matang juga baik untuk anak?

Sajian dengan telur rasanya mudah diolah. Baik dalam bentuk telur dadar, telur rebus, telur mata sapi, atau orak-arik dengan nasi goreng. Anak-anak pun rasanya akan menyukai segala sajian telur di atas meja makan.

Telur memang bahan makanan yang paling serbaguna. Selain mudah diolah, telur punya cita rasa lezat sehingga jadi favorit. Kandungannya pun tak main-main untuk kesehatan.


Sebagaimana dilansir Hello Sehat, dalam dua butir telur ayam seberat 100 gram terkandung 154 kilo kalori, 12,4 gram protein, 10,8 gram lemak, 0,7 gram karbohidrat, 86 miligram kalsium, 258 miligram fosfor, 3 miligram zat besi, 118,5 miligram kalium, dan 142 miligram natrium.

Tidak hanya sebatas itu, telur juga mengandung berbagai macam jenis vitamin, seperti vitamin A, B, D, E, dan K. Ada pula dua senyawa antioksidan yang disebut lutein dan zeaxanthin pada telur.

Karena kandungannya yang beragam itulah, telur punya banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya yakni membentuk jaringan tubuh. Protein yang terkandung dalam telur berfungsi menyusun berbagai jaringan dalam tubuh manusia, mulai dari otot, otak, peredaran darah, tulang, hingga organ-orang dalam dan baik untuk tumbuh kembang anak.

Saat masa pandemi Covid-19 seperti ini, penguatan sistem imun tentunya jadi tujuan. Telur, sebagai bahan makanan ekonomis bisa membantu Anda mencapai tujuan ini. Kandungan berbagai zat gizi dalam telur penting untuk membentuk imun tubuh.

Namun apakah telur setengah matang baik dikonsumsi anak?

Dokter spesialis anak konsultan, Meta Herdiana Hanindita mengatakan, hati-hati dalam mengolah telur agar tidak mengurangi berbagai macam zat gizi yang terkandung di dalamnya. Alih-alih mendapat manfaat, salah mengolah telur justru bisa membuat anak Anda sakit.

Salah satu cara konsumsi telur yang salah adalah dengan memberikannya dalam bentuk setengah matang pada anak.

"Tidak boleh memberikan telur setengah matang, atau seperempat matang, bahkan telur mentah pada anak. Karena telur yang tidak matang akan membuat risiko infeksi bakteri salmonella pada bayi dan anak," kata Meta dalam sebuah webinar bersama Muslimah NU, Jumat (16/7).

Salmonella merupakan bakteri yang bisa mencemari makanan. Makanan yang tidak dijaga higienitasnya bisa jadi mengandung bakteri salmonella.

Bakteri salmonella akan menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan anak. Alhasil, anak jadi mengalami masalah pencernaan seperti diare, muntah, mual, hingga buang air besar berdarah.

Namun bakteri ini akan mati pada suhu 65-77 derajat Celsius. Sehingga memasak makanan hingga matang bisa membunuh salmonella.

Meta juga menegaskan, memasak telur hingga matang tidak akan mengurangi kualitas gizinya. Telur akan tetap bergizi dan baik untuk kesehatan anak jika diberikan dalam kondisi matang.

"Jadi kalau memberikan telur pada anak harus dalam kondisi matang supaya lebih baik, tidak tercemar bakteri salmonella," pungkasnya.

(mel/agn)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Menguak Fakta di Balik Telur Setengah Matang untuk Anak"

Post a Comment