Polisi Walaupun Napoleon Mengaku Aniaya Kece Tidak Serta Merta Itu Benar

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus penganiayaan terhadap tersangka penista agama Muhammad Kece oleh Irjen Polisi Napoleon Bonaparte direspon oleh Bareskrim Mabes Polri.

Pascainsiden tersebut, Napoleon menulis surat yang intinya mengakui jika dirinyalah yang melakukan penganiayaan tersebut.

Menanggapi hal ini, Bareskrim mengatakan tidak akan berhenti di pengakuan Napoleon Bonaparte pada surat terbukanya soal kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Demikian Wadirtipidum Bareskrim Polri Kombes Dicky Patria Negara merespons surat terbuka Irjen Napoleon Bonaparte yang mengaku bertanggungjawab atas penganiayaan terhadap M Kece.

“Walaupun ada pengakuan tapi tidak serta merta itu adalah hal yang sebenarnya,” tegas Kombes Dicky Patria Negara dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (23/9/2021).

“Kita mencari penyesuaian kan di situ juga ada alat-alat bukti lainnya dan saksi-saksi lainnya, itulah yang akan kita dalami dan kita juga akan pastikan bagaimana sesungguhnya peristiwa itu terjadi.”

Lebih lanjut, Kombes Dicky memastikan penyidikan terhadap Irjen Napoleon Bonaparte untuk kasus dugaan penganiayaan terhadap M Kece akan berjalan “on the track”.

Meskipun, saat ini jenderal bintang dua tersebut juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang dalam kasus Djoko Tjandra.

“Saya jamin 100 persen penyidikan ini berjalan on the track dan tentunya ini butuh waktu, karena status tahanan di bawah itu tidak 100 persen di bawah kendali kita. Kami mesti koordinasi dulu dengan yang nahan baik pengadilan maupun Kejaksaan,” jelas Kombes Dicky.

“Itulah yang membuat kita menjadi take time atau harus butuh waktu terhadap penanganan perkara ini.”

0 Response to "Polisi Walaupun Napoleon Mengaku Aniaya Kece Tidak Serta Merta Itu Benar"

Post a Comment